Hama Tanaman Kelapa dan Solusinya
Hama Kumbang Badak
Setiap tanaman yang tumbuh memiliki tantangan masing
masing. Salah satunya adalah hama. Hama bisa menyerang tanaman apa saja. Salah
satunya di tanaman kelapa. Hama yang dimaksud disini adalah hama kumbang badak(
kuwawung dalam istilah bahasa Jawanya). Hama kuwawung masih
menjadi momok utama bagi petani pohon kelapa; entah kelapa genjah entok, kelapa
kopyor, kelapa wulung, kelapa pandan wangi dan lain sebagainya.
Morfologi Kumbang Badak
Manurut penelitian Zaini (1991) hama kumbang badak
adalah salah satu hama yang paling banyak menyerang tanaman kelapa di
Indonesia. Klasifkasi hama Oryctes rhinoceros ini adalah sebagai berikut :
§ Kingdom : Animalia
§ Phylum : Arthropoda
§ Class : Insecta
§ Ordo : Coleoptera
§ Family : Scarabaeidae
§ Genus : Oryctes
§ Species : Oryctes rhinoceros L.
Kumbang
tanduk (Coleoptera: Scarabaeidae) merupakan hama yang utama menyerang tanaman
kelapa di Indonesia, khususnya di areal peremajaan kelapa genjah entok, kelapa sawit
dan lain sebagainya. O. rhinoceros menggerek pucuk kelapa yang mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan dan rusaknya titik tumbuh sehingga mematikan tanaman
(Susanto dan Utomo, 2005)
Kumbang ini berukuran 40-50 mm, berwarna coklat kehitaman, pada bagian kepala terdapat tanduk kecil. Pada ujung perut yang betina terdapat bulu-bulu halus, sedang pada yang jantan tidak berbulu. Kumbang menggerek pupus yang belum terbuka mulai dari pangkal pelepah, terutama pada tanaman muda diareal peremajaan (Purba. 2005).
Kumbang dewasa terbang ke tajuk kelapa pada malam hari dan mulai bergerak ke bagian salah satu ketiak pelepah daun paling atas. Kumbang merusak pelepah daun yang belum terbuka dan dapat menyebabkan pelepah patah. Kerusakan pada tanaman baru terlihat jelas setelah daun membuka 1-2 bulan kemudian berupa guntingan segitiga seperti huruf ”V”. Gejala ini merupakan ciri khas kumbang O. rhinoceros (Purba, dkk. 2008). Serangan hama O. rhinoceros dapat menurunkan produksi tandan buah segar pada panen tahun pertama hingga 60 % dan menimbulkan kematian tanaman muda hingga 25 % (Pusat Penelitian Kelapa Sawit, 2009)
Oryctes Rhinoceros menyerang tanaman kelapa yang masih muda maupun yang sudah dewasa. Satu serangan kemungkinan bertambah serangan berikutnya. Tanaman tertentu lebih sering diserang. Tanaman yang sama dapat diserang oleh satu atau lebih kumbang sedangkan tanaman di dekatnya mungkin tidak diserang.. Kumbang dewasa terbang ke ucuk pada malam hari, dan mulai bergerak ke bagian dalam melalui salah satu ketiak pelepah bagian atas pucuk. Biasanya ketiak pelepah ketiga, keempat, kelima dari pucuk merupakan tempat masuk yang paling disukai. Setelah kumbang menggerek kedalam batang tanaman, kumbang akan memakan pelepah daun mudah yang sedang berkembang. Karena kumbang memakan daun yang masih terlipat, maka bekas gigitan akan menyebabkan daun seakan-akan tergunting yang baru jelas terlihat setelah daun membuka. Bentuk guntingan ini merupakan ciri khas serangan kumbang kelapa Oryctes.
Pengendalian Hama Tanaman Kelapa
Pengendalian
secara organik bisa dengan menggunakan ekstrak daun sirsak. Daun sirsak
merupakan insektisida dan fungisida alami yang bisa membantu mengatasi hama
kumbang badak dan sejenisya. Caranya cukup mudah. Tinggal daun sirsak direbus
dari lima gelas menjadi tiga gelas. Lalu air hasil rebusan tersebut
disemprotkan di pupus daun kelapa. Dengan cara tersebut bisa mengurangi potensi
datangnya kumbang badak.
Cara
lainnya tentu saja menggunakan bahan kimia semacam pestisida bila dirasa perlu.
Namun yang terpenting pula bersihkan tempat tumbuh kembangnya kumbang badak di
lokasi sekitar. Bila sarang dan telur, habitatnya masih ada, maka akan terus
mengancam keberadaan bibit kelapa genjah entok, kopyor, wulung dan tanaman kelapa
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar